Rabu, 25 Oktober 2017

Kopdar bersama Warga: Kapolres Tanjungpinang, Mari Bersama Jaga Lingkungan Kita


Tanjungpinang - Setelah menjalin Hubungan dengan para perangkat Kelurahan 
Air Raja , kali ini Kapolres Tanjungpinang kembali menjalin hubungan baik antara masyarakat dengan Petugas Kepolisian di wilayah Kelurahan Tanjungpinang Kota.Dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif di wilayah Kota Tanjungpinang.

Wujud kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan oleh Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro, SH, S.IK, MH yang disela kesibukannya bersilaturahmi dengan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda serta perangkat Kelurahan Tanjungpinang Kota bertempat di Pinang City Walk , Jalan Teuku Umar, Rabu siang (25/10/17).

Pada kegiatan yang dihadiri oleh Lurah Tanjungpinang Kota Said Muhammad Ilmin, S.STP, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda serta perangkat Kelurahan tersebut Kapolres Juga membawa serta pejabat Polres Tanjungpinang.

Dalam penyampaiannya Ardiyanto mengahrapkan peran aktif dari para perangkat Kelurahan tersebut "Saya berharap para Pemuka Lingkungan dapat mengajak masyarakat untuk bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak Polres Tanjungpinang untuk menjaga Wilayah Kota Tanjungpinang khususnya kelurahan Tanjungpinang Kota , sehingga akan tercipta suasana yang aman dan Kondusif" pungkasnya.

Pada akhir penyampaiannya ardiyanto juga mengungkapkan agar bersama kita ciptakan situasi aman menjelang Pilwako Tanjungpinang mendatang, "saya mengharapkan kerjasama para Pemuka Lingkungan untuk membantu warga masyarakat yang belum terdaftar untuk di daftarkan, jangan sampai ada warga yang tidak terdaftar yang akan menjadi permasalahan di kemudian hari, tutupnya.(aire)
Read more

Anjangsana Kapolres Tanjungpinang : Wujud Kepedulian Pimpinan Terhadap Anggota



Tanjungpinang - Menjalin hubungan tidak hanya dilakukan dengan rekan kerja, akan tetapi juga terhadap keluarganya, kali ini Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro, SH, SIK, MH melakukan anjangsana kepada Bhayangkari ( Istri Anggota Polri ) Polres Tanjungpinang.
Kapolres Tanjungpinang melakukan Anjangsana ke Rumah Sakit AL Tanjungpinang, Rabu pagi (25/10/17).Kapolres Tanjungpinang menjenguk Ayu Sistayuli yang merupakan Bhayangkari dari Aiptu Hasri Hidayat.Ayu diketahui menderita penyakit Tumor jinak ( Mammae ) di sebelah kiri dan kanan serta benjolan di paha dan teroid dibagian leher.
Keluhan penyakit yang telah dirasakan semenjak satu tahun yang lalu ucap Ayu saat ditanyakan oleh Ardiyanto, dan pada Selasa kemarin telah dilakukan operasi pada pukul 14.00 WIB, tambah Ayu.
Ayu juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Kapolres yang sudah menyempatkan waktu untuk datang menjenguk serta memberikan motivasi kepadanya dirinya baik secara moril maupun materil, ucap Ayu.
Selain itu Kapolres juga menyampaikan kepada saya agar selalu mengikuti petunjuk yang di instruksikan oleh dokter, sehingga proses penyembuhan dapat lebih cepat, ungkap Ayu.
Kepedulian ini bukan pertama kali dilakukan oleh Ardiyanto, sebelumnya Ardiyanto juga pernah menjenguk anak Bripka Bonny Leonardo dirumahnya yang mana kedua  anak Bonny mengalami penyakit Thalasemia.(aire)
Read more

Selasa, 24 Oktober 2017

Ketua DPC Hanura: Kami Akan Dukung Lis Untuk Pilkada 2018


Tanjungpinang – Berita terbaru datang dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura M Rona Andaka.Daka panggilan akrabnya mengungkapkan bahwa Hanura akan mendukung Walikota sekarang untuk menjadi Walikota Tanjungpinang Periode 2018-2023, Minggu (22/10/17).

”Kita sudah menentukan dan sepakat akan mengusung H. Lis Darmansyah sebagai calon Walikota dalam pilkada Tanjungpinang,” pungkas Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura tersebut.

H. Lis Darmansyah yang sekarang masih menjabat sebagai walikota Tanjungpinang adalah juga merupakan calon walikota dari Partai PDI Perjuangan pada Pilkada Tanjungpinang 2018 mendatang.

Jika jadi berkoalisi H. Lis Darmansyah akan mendapat dukungan 11 Kursi DPRD Tanjungpinang. 7 kursi berasal dari PDI, sedangkan Hanura 4 kursi yang akan mengusung Lis di Pilwako nanti.

Menurut Daka, dipilihnya Lis untuk diusung Partai Hanura pada Pilkada Tanjungpinang 2018, karena hasil survei internal Hanura, Walikota Tanjungpinang itu berada di peringkat atas dari bakal calon yang mendaftar di Hanura, yang berarti Masyarakat Tanjungpinang masih menginginkan Lis Darmansyah untuk memimpin Tanjungpinang untuk lima tahun ke depan ini.

”Alhamdulillah, kita sudah jalani mekanisme partai. Semua berkas calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang sudah di kirim ke DPP. Komunikasi politik antara Hanura dan Lis sendiri terjalin cukup harmonis dan sekarang kita tinggal tunggu surat rekomendasi dari DPP Hanura, Ucapnya.

Setelah menerima rekomendasi DPP Hanura, baru diumumkan kepada publik. ”Tetap kita sampaikan ke publik. Tunggu saja. Mudah-mudahan di akhir bulan Oktober ini rekomendasi dari DPP sudah kita terima dan bisa kita sampaikan ke publik bahwa Hanura akan mengusung Lis Darmansyah sebagai calon Walikota di Pilkada Tanjungpinang 2018 mendatang” tutupnya.(aire)
Read more

Jumat, 20 Oktober 2017

Fadli Zon Angkat Bicara Pembentukan Densus Tipikor

 

Jakarta - Wacana dibentuknya Densus Tipikor, Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon angkat bicara, di kutip dari Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon yang menilai bahwa pembentukan Densus Tipikor merupakan hal baik untuk memperkuat peran Polri. Pemberantasan korupsi sekarang harus menjadi tugas banyak pihak.
.
"Kita melihat bahwa ini dibutuhkan untuk memperkuat peran Polri dalam pemberantasan korupsi, ya saya kira bagus-bagus saja karena sebetulnya pemberantasan korupsi itu harusnya menjadi tugas dari banyak pihak, apalagi aparat penegak hukum seperti Polri," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (20/10/2017).

Fadli juga menyebut bahwa tugas Densus Tipikor  pasti tidak tak akan tumpang tindih dengan KPK. Densus Tipikor akan bergerak lebih kepada pencegahan kasus korupsi.

"KPK kan orientasinya lebih pada penindakan dan OTT, saya harap kalau bisa Densus Tipikor ini lebih kepada pencegahan. Karena dengan adanya pemberantasan korupsi seperti sekarang kalau kita lihat perception indeks korupsi kita juga tidak turun, tidak ada perbaikan yang signifikan," pungkasnya.


Setali tiga uang dengan penyataan Ketua DPR Setya Novanto yang angkat bicara terkait usul pembentukan Densus Tipikor oleh Polri. Pekerjaan Densus Tipikor akan sama dengan Densus Antiteror.

"Densus Tipikor ini sama juga dengan hal-hal yang telah dilakukan pada saat Polri mengadakan Densus Antiteror. Golkar telah melihat di DPR itu telah dibahas begitu lama", kata Novanto setelah menghadiri seminar nasional Fraksi Golkar MPR di auditorium Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).

Novanto mengharapkan pembentukan Densus Tipikor akan memberikan efek positif bagi kepolisian. Karena, kepolisian telah berada di seluruh daerah di Indonesia sehingga dapat merambah kejahatan di daerah.

 "Tentu kita harapkan densus ini melakukan arti yang sangat positif. Karena kepolisian ini sudah berada di seluruh Indonesia, berarti ini sama juga untuk bisa memberantas korupsi di mana hal-hal untuk di daerah ada di jaringan-jaringannya ini akan memberikan suatu arti yang sangat besar," pungkas Novanto.(aire)
Read more

Rabu, 18 Oktober 2017

Kisruh KPK: Jubir KPK, Email Novel Masuk Kategori Pelanggaran Berat

Jakarta – Lembaga Anti Rasuah Indonesia (KPK) kembali mendapat cobaan di tengah geliatnya memberantas Korupsi di Indonesia, adalah Novel Baswedan Penyidik Senior Lembaga Anti Rasuah membuat kegaduhan didalam tubuh Lembaga Anti Rasuah Indonesia (KPK) tersebut.
Kegaduhan tersebut terkait pengiriman Surel kepada Direktur Penyidikan Brigadir Jenderal Aris Budiman yang berisi Protes terhadap rencana Aris yang ingin merekrut kepala satuan tugas penyidikan dari Mabes Polri, yang dilansir CNN Indonesia
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan Direktorat Pengawasan Internal, surat elektronik (e-mail) Novel Baswedan kepada Direktur Penyidikan Brigadir Jenderal Aris Budiman masuk kategori pelanggaran berat.
Selain soal e-mail protes Novel, tindakan Aris mendatangi rapat Pansus Angket DPR terhadap KPK juga masuk ke dalam kategori pelanggaran berat. Dua dugaan pelanggaran berat itu sudah dibawa ke Dewan Pertimbangan Pegawai (DPP) KPK.
“Kemudian dua di antaranya (e-mail Novel berisi protes untuk Aris dan kehadiran Aris di Pansus Angket KPK) diindikasikan pelanggaran berat, sehingga disampaikan pada pimpinan untuk diproses di DPP,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/10).
“Dua yang masuk proses DPP itu adalah terkait dengan pengiriman e-mail oleh Novel Baswedan pada Dirdik dan juga yang kedua terkait kehadiran di Pansus,” tutur Febri menambahkan.
Menurut Febri, dua dugaan pelanggaran kode etik itu dibawa ke DPP KPK setelah mendapat disposisi pimpinan KPK. DPP KPK, lanjutnya, juga sudah melakukan pemeriksaan pendahuluan yang telah rampung pada Jumat (13/10) pekan lalu.
Febri menyebut, hasil pemeriksaan awal dari DPP KPK baru akan diserahkan kepada pimpinan KPK pekan ini. Namun, dia belum bisa menyampaikan hasil pemeriksaan pendahuluan yang telah dilakukan DPP KPK.
Menurut Febri, pemeriksaan awal yang dilakukan DPP KPK atas dua dugaan pelanggaran berat itu bisa saja berbeda. Pasalnya dalam pemeriksaan pendahuluan ini akan banyak fakta-fakta yang diuji kembali oleh anggota DPP KPK.
“Nanti pimpinan akan mempertimbangkan lebih lanjut hasil pemeriksaan itu. Apa hasilnya, belum bisa kami sampaikan, karena tentu saja harus menunggu lebih dulu keputusan yang diambil pimpinan,” kata Febri.
Febri menambahkan, Novel dan Aris sudah diperiksa saat penyelidikan awal yang dilakukan Direktorat Pengawasan Internal. Bahkan, kata Febri, Tim Pengawasan Internal harus terbang ke Singapura guna memeriksa Novel yang masih menjalani perawatan.
“Pemeriksaan sudah dilakukan sebumnya pada proses di pengawasan internal. Bahkan tim PI juga sudah ke Singapura beberapa waktu lalu untuk melakukan pemeriksaan,” tuturnya.
Sementara itu, terkait dugaan pertemuan Aris dengan anggota Komisi III DPR masih ditelaah di Direktorat Pengawasan Internal. Dugaan pertemuan Aris dengan anggota Komisi Hukum tersebut mencuat dalam sidang Miryam S Haryani.
“Saya kira proses itu masih berjalan di pemeriksaan internal. Peristiwa tentang apa yang muncul di persidangan masih berjalan baik,” ujar Febri.(aire)
Read more

Senin, 16 Oktober 2017

Kisruh Gerindra: Ketua DPC Gerindra " Jangan Khianati Kami"


Tanjungpinang - H. Syahrul diberikan mandat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kepulauan Riau beberapa waktu lalu, Namun dibalik itu legislator DPRD Kota Tanjungpinang yang berasal dari Politisi Partai Gerindra sebanyak tiga orang  yakni H. Ilmar, Maiyanti, dan Hot Asi Silitonga tidak masuk pada susunan kepengurusan partai Gerindra baik di DPD maupun di DPC, untuk kepengurusan Lima Tahun kedepan. Dikutip dari lidiknews.co.id Hal itu diungkapakan oleh salah seorang Legislator Politisi Partai Gerindra H. Ilmar, Kamis, (12/10), di Green City KM 8 Atas, Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri. 
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tanjungpinang H. Ilmar heran dan mempertanyakan, ada apa dengan Partai Gerindra di kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri,” tiga orang politisinya yang duduk di Legislator di lempar dari kepengurusan”.
Menurut H. Ilmar sebagai ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah dalam mengambil sikap dan kebijakan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tanjungpinang seolah-olah tidak sesuai dan tidak menjalankan amanat dan prinsip Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto antara lainnya, “kepengurusan di wilayah dan daerah yang duduk dilegislator agar bisa dirangkul dan dibina serta dipertahankan di kepengurusan partai”. Ujarnya.
Ada apa dan kenapa tentang kepengurusan Partai Gerindra Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri, “secara sekaligus tiga politisinya ditendang dan terlempar dari kepengurusan”, ini hanya sebuah pertanyaan yang sederhana buat Endang Abdullah sebagai Ketua Partai Gerindra Kota Tanjungpinang, ungkap Ilmar.
Dalam momentum bakal pencalonan Walikota Tanjungpinang pada tahun 2018, diduga terjadi kisruh kepengurusan Partai Gerindra di Kota Tanjungpinang, seakan-akan H. Syahrul sebagai ketua DPD Partai Gerindra Terpilih perlu dipertanyakan kepemimpinannya.

Dikutip dari Sijoritoday.com, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah menanggapi hal tersebut, Endang membantah tidak ada ‘lempar melempar’ dan depak mendepak kader maupun anggota di internal Partai Gerindra.
“Biasalah Politik, 3 Fraksi ini yang punya massa, rencana Gerindra inikan ada pembaharuan di DPC, Kita gak tahu siapa Ketua, siapa Wakil Ketua” Ungkapnya, Minggu(15/10/17)
 “Tak betul itu, kami tak mengenal dengan lempar melempar dan depak mendepak, kan bukan kami yang cerita itu dipublik maupun dimedsos, kan beliau yang bicara,” pungkasnya.
Endang mengatakan, pihaknya di partai Gerindra memiliki kantor di DPC maupun DPD tempat para kader, simpatisan dan anggota untuk berdiskusi, bicara dan mencari solusi. Bahkan, pihaknya sangat menjunjung tinggi kekeluargaan.
“Perihal masuk dan tidak dalam kepengurusan itu nomer sekian bukan menjadi utama bagi kader yang benar-benar kader yang mencintai, militansi dan loyalitas terhadap pergerakan Partai Gerindra,” katanya.
Menurutnya, banyak di Tanjungpinang ini masyarakat yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik dan sejawat yang bergerak dengan sukarela, tenaga, pikiran. Bahkan berupa materi mereka korbankan dengan semangatnya turut serta dalam perjuangan pergerakan Partai Gerindra.
“Padahal mereka bukan pengurus bahkan mereka tidak minta jadi pengurus. Apalagi kalau kita merasa kader Partai Gerindra,” ujarnya.
Untuk itu, Endang mengajak agar bersama-sama merapatkan barisan untuk bersama-sama membesarkan Partai Gerindra.
“Total perjuangan kita, Gerindra memenangkan Prabowo Presiden 2019 dan saya sampaikan kesiapapun jangan sekali kali berniat mengacak ngacak bahkan mau menghancurkan perjuangan kami, akan berhadapan bukan dengan saya saja sebagai Ketua, melainkan kami seluruh kader Gerindra, jangan sekali kali kami dicubit karena kami tidak pernah mencubit, jangan juga sekali kali kami diusilin, difitnah, didzolimi, dan dikhianati karena kami tidak seperti itu,” tutupnya.(aire)
Read more