Jakarta – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Masduki
Baidlowi menegaskan, MUI tidak sepakat dengan digelarnya acara Reuni Aksi Bela
Islam 212. MUI berpandangan, jika kegiatan tersebut berpotensi mengganggu
ketertiban umum, maka hal itu tidak perlu untuk dilaksanakan.
“Maka MUI menganggap itu tidak perlu,” katanya, hari ini.
Dia meminta masyarakat untuk melihat konteks daripada Aksi
Bela Islam 212. Menurut Masduki, Aksi Bela Islam 212 yang terjadi tahun lalu
adalah sebuah peristiwa yang unik karena aksi tersebut menjadi titik temu dari
berbagai kelompok Islam.
Dulu aksi ini ditujukan untuk mendesak agar segera
mengadili kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama. Ia
menegaskan agar tidak menghubungkan aksi ini untuk agenda-agenda politik yang
lainnya.
“Agendanya sudah selesai. Tidak usah lagi dihubungkan dengan
hal-hal lain seperti dihubungkan dengan MUI dan yang lainnya,” terangnya.
MUI tidak ikut-ikutan dalam aksi seperti itu. Bagi MUI,
persoalan yang melatarbelakangi aksi tersebut tahun lalu itu sudah selesai
sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu mengakui, setiap orang
memiliki hak untuk menghadiri acara tersebut. Namun, ia menilai, aksi tersebut
kurang baik karena akan menimbulkan persepsi yang lain-lain bagi masyarakat
mengingat sebentar lagi pemilihan kepada daerah akan digelar tahun depan.
“MUI tidak bisa melarang karena itu adalah hak
masing-masing orang. Namun sebaiknya jangan,” tukasnya
0 komentar