Salah seorang warga
yang sempat mempraktikkan dugaan telur palsu, Syahroni B Daud (49) menjelaskan,
dirinya mendapatkan isu itu dari grup WhatsApp. Ia kemudian menyuruh anaknya
membeli telur. Syahroni menduga telur yang dibeli, mirip dengan ciri yang dilihatnya
dalam pesan berantai.
Pihak kepolisian memastikan peredaran telur palsu hingga saat ini belum ditemukan. Hanya saja isu adanya telur palsu sudah kadung tersebar luas lewat dunia maya.
" Saya pecahkan
ternyata waktu itu memang posisi telur yang saya dapat dari KJP (Kartu Jakarta
Pintar) ini kuningnya agak kenyal sekali, setelah itu kertas yang membungkusnya
pun tebal. Jadi sesuai ingatan saya wah ini agak sesuai dengan yang palsu,
" kata Syahroni di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).
Syahroni kemudian
memberanikan diri untuk menuju lokasi pengambilan telur di Pasar Johar Baru. Ia
mengaku, hanya ingin meminta konfirmasi karena telur yang ia dapat seperti
telur palsu dalam pesan berantai.
Aksi Syahroni yang
seolah membuktikan adanya telur palsu di pasaran sempat beredar lewat Youtube.
Salah satu video menampilkan Syahroni memecahkan telur yang disebutnya palsu
sudah ditonton lebih dari 20 ribu kali.
"Ternyata setelah
di investigasikan kemarin Alhamdulillah saya sangat bersalah, karena ilmu saya
sangat sedikit sekali dan telur yang beredar di masyarakat ini tentunya
benar-benar asli, tidak ada yang palsu," jelasnya mengklarifikasi.
"Saya sekali lagi
mohon maaf agar dimaafkan kesalahan saya mengasumsikan telur ini palsu,"
imbuhnya.
Ia kemudian mengimbau
kepada masyarakat agar tidak sungkan dan jangan ragu-ragu untuk mengklarifikasi
adanya temuan yang meragukan, seperti adanya isu terkait telur palsu.
"Ternyata bahwa
telur yang ada di KJP ini terus terang mutunya lebih tinggi dibandingkan
telur-telur biasa. Maka kami sekali lagi benar-benar mohon maaf. Saya minta
pemerintah dan masyarakat untuk bersinergi jangan sampai terjadi adanya seperti
ini lagi baru diproses lagi. Artinya saya mohon kepada pemerintah agar punya
link khusus tentang bagaimana memberikan informasi bahan pokok tentang
permasalahan-permasalahan," pungkasnya.(*)
Sumber : Kumparan.com
0 komentar