Selasa, 19 Desember 2017

UGM Undang Kapolri Sebagai Narasumber Dies Natalis ke-68


Jogja - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian,P.hd menjadi narasumber dalam Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-68 Universitas Gadjah Mada di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Jawa Tengah, pada Selasa (19/12/17).

Sebagai narasumber dengan tema "Revitalisasi Patriotisme Untuk Bela Bangsa dan Negara", Kapolri menyampaikan, Indonesia memiliki ragam suku, bahasa, adat, budaya, maupun agama. Saat ini Indonesia masih bersatu karena semangat sumpah pemuda 1928 dan Proklamasi kemerdekaan 1945. Selama 72 tahun  Indonesia berdiri, sampai sekarang masih Survive. Keberagaman ini jika tidak kelola dengan baik, maka menjadi awal dari perpecahan.

Dalam seminar Nasional ini selain Kapolri, Narasumber seminar antara lain Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Dirjen Politik dan Pemerintahan Mayjen TNI (Purn) Soedarmo. Serta turut dihadiri diantaranya Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si, Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal,Sik, dan para civitas akademika UGM.

Menurut Kapolri, untuk mengawasi konflik, harus meminimalkan potensi potensi yang muncul. Makin banyak perbedaan makin besar potensi konflik. "Karunia Tuhan yang terbesar kepada bangsa ini adalah selama 72 tahun, kita tetap menjadi bangsa yang utuh," terang Kapolri.

Kapolri menambahkan, Potensi konflik di Asia tenggara relatif kecil. Lebih kecil dibandingkan dengan ketegangan yang terjadi di Semanjung Korea, Afganistan dengan tetanggganya, serta konflik di Timur Tengah akhir akhir ini. Asia Tenggara adalah region yang sangat aman dibanding region yang lain. Karena ada organisasi Asean di kawasan ini.



Jenderal Tito menambahkan, bahwa tantangan saat ini menyangkut potensi gangguan kamtibmas antara lain munculnya potensi konflik sosial, peredaran narkotika yang sangat tinggi, serta terorisme dan radikalisme.

"Didalam ruang demokrasi yang sekarang, saya melihat bahwa kalau seandainya freedom (kebebasan) yang kita buka (jalankan) saat ini akan menjadi Kontra produktif. Kita bersyukur bapak Presiden telah membentuk unit kerja Pancasila, yang kedepan akan dibesarkan menjadi setingkat menteri. Disamping itu melalui Perpu Ormas (yang baru disahkan saat ini) jika ada ormas yang menyimpang dari Ideologi Pancasila maka harus mendapat punishmen (Hukuman)," tegas Kapolri.
Load disqus comments

0 komentar